Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita. Istighfar memiliki dua makna.
Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, bererti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Kerana itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar. Kerana tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajipan dan kemestian kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, bererti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.
Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Kerana itu tidak hairan hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar nampak dalam kehidupannya, semakin berkat, semakin membawa kebaikan dan perbaikan,semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat. Kerana itu Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan saat ia sukar, Allah gembirakan saat ia sedih,dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak pernah ia duga."
Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT berfirman, "Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh:10-12)
Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat. Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani. Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.
Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah Rasulullah SAW, beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali. Padahal dia ma'sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa.
Astagfirullahal 'adzim, ampunilah dosa kami ya Allah.. tutupi aib kami.... betapa selama ini kami mudah tergelincir dalam dosa namun tak bersegera memohon ampun kepada-Mu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Feel free to give your comments